

Oleh:
Ir. Tatang Hidayat, MSi
WawanH, S.Kom., MMSI. IT-il
Taufik Rizkiandi, S.Si.
ABSTRAK:
Untuk mengatasi permasalahan pada ACpendingin ruangan yang masih menggunakan R-22 supaya menjadi AC yang ramah lingkungan dan hemat energi, dapat dilakukan penggantian refrigerant (Retrofitting) darirefrigerant Sintetik R-22 kerefrigerant hidrokarbon R-290. Berdasarkan data dan analisa pada 1 (satu) unit AC split ukuran 1(satu) PKdi ruang kerja pimpinan AKBID Sukawangi, penggunaan R-290 pada AC split sebagai pengganti R-22 diperoleh data pendinginan nya lebih baik karena bisa lebih dingin 2 oC dan penghematan listriknya 22 %dan hasil analisa perhitungan keekonomian pengembalianbiaya pekerjaan penggantian dari R-22 ke R-290 selama 3,6bulan.Kata Kunci : AC Split, ozon, pemanasan global, daya listrik, efisiensi
PENDAHULUAN:
Perkembangan kebijakan global terkait dengan perlindungan lapisan ozon dan pengurangan bahan penyebab pemanasan global(global warming)makin diintensifkan, ditandai dengan percepatan pengurangan bahkan penghapusan bahan pendingin (refrigerant) kelompok HCFC (Hydrochlorofluorocarbon)R-22 secara global dan secara nasional di Indonesiatelah dilarang terhitung awal tahun 2015 melalui Permen Perindustrian NoPengalihanR-22 pada AC dan mesin pendingin lainnya ke Refrigerant Sintetik generasi R-410dan R-32tidak menyelesaikan masalah secara tuntas dikarenakanbahan tersebut masih mengandung unsur Gas Rumah Kaca (GRK),juga secara teknis tekanan kerjasaat beroperasi lebih besar dibandingkan R-22 sehingga tidak kompatibel dengan kompresor ACyang sebelumnya menggunakan R-22serta relatifekonomis karena harga refrigerant sintetik generasi baru tersebut masih lebih mahal dibandingkan refrigerant R-22.Ditinjau dari aspek konsumsi energi bangunan komersial membutuhkanenergi listrik untuk menggerakan ACnyalebih dari 50 % dari total energi, sebagai contohpada bangunan Hotel bisa dilihat pada data, seperti ditunjukkan dalam table 1-1 dibawah ini
Permasalahan yang terkait aspek lingkungan dan energi di atas, secara sains dan teknologi dapat diatasi dengan melakukan penggantian bahan pendingin pada AC gedung dari sebelumnya menggunakan jenis R-22 ke refrigerant hidrokarbonR-290yang aplikasinya mengacupada SNI 06-6500-2000 tentang pemakaian refrigeran hidrokarbon (kelompok A3) pada instalasi tetap.Secara umum sifatyang dominan dan memberikan manfaat dalam penggunaannya dari refrigerant hidrokarbon tersebut adalah:
1. Ramah Lingkungan
2. Hemat Energi
3. Kinerja Mesin Lebih Baik
Berdasarkan tinjauan penggunaan refrigeran hidrokarbon (R-290) terkait konsumsienergi pada ACyang lebih kecildan adanya dampak positif terhadap kebijakan perlindungan atmosfir bumi, maka penulis tertarik melakukan penelitian dan analisa untuk membuktikannya secara ilmiah.
DATA DAN ANALISA
Data dan Analisa Teknis:
Berdasarkan pengukuran pada mesin pendingin jenis AC Split, penggunaan R-290 (jenis dipasaran MC-22)dibandingkan R-22 bisa dilihat seperti pada Tabel 3-1berikut ini :
Tabel 3-1: data pengukuran refrigerant sintetik & refrigerant hidrokarbon pada AC Split.
Dari data dalam Tabel 3-1 dapat dilihat bahwa:
Analisa Keekonomian:
Perhitungan Keekonomian menggunakan pendekatan kondisi operasional AC split di kampus, dengan asumsi data;
Dari data dan asumsi tersebut diperoleh :
PEMBAHASAN:
Berdasarkan datadalam table 3-1 diatas bisa dilihat bahwa kondisi operasi mesin penyegar udara setelah menggunakan R-290 (MC-22) menjadi lebih baik, ditandai:
Dengan kondisi perbandingan data hasil pengukuran tersebut diatas, diperoleh informasi bahwa Kinerja AC menjadi lebih optimal dari segi teknis operasional dan penggunaan bahan lebih sedikit (sebelumnya berat R-22 yang digunakan sebanyak 760 gram dan setelah menggunakan R-290 (MC-22) menjadi 310 gram).
Dari grafik Tekanan versus temperatur (gambar 2-1) terlihat bahwa untuk mencapai suhu yang sama pada daerah suhu lebih tinggi (suhu di kondensor diatas 50 ˚C, data R-290 (MC-22) menunjukan lebih rendah dibandingkan R-22 sehingga kompresor yang menggunakan R-290 (MC-22) akan lebih ringan kerjanya karena untuk mencapai efek refrigerasi di evaporator kompresor tidak perlu menaikan tekanan setinggi yang ditunjukkan oleh R-22.
Dari table berikut diperoleh informasi bahwa sifat fisika dan termodinamika untuk refrigerant hidrokarbon secara umum lebih baik dibandingkan refrigerant sintetik sehingga mempengaruhi optimalisasi kinerja pendinginan dan adanya efek penghematan energi (listrik) pada AC Split seperti yang diperoleh pada data hasil pengukuran pada table 3-1 diatas.
KESIMPULAN
Dari data dan pembahasantersebut di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: